SpongeBob SquarePants

Senin, 12 Desember 2016

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT

  
LAPORAN PRAKTIKUM
HAMA DAN PENYAKIT

  


KADEK SUDARTA
12542111000811


SEKOLAH TINGGI PERTANIAN (STIPER)KUTAI TIMUR
SANGATTA
2014

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan mahluk di dunia ini selalu tergantung dari dunia tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung. Tumbuhan dapat memanfaatkan sumber energi matahari dan mengolahnya bersama, zat-zat lainnya menjadi zat makanan yang sangat berguna untuk mahluk hidup. Selain tumbuhan dapat menghasilkan bahan pangan bagi rnanusia dan mahluk lainnya, juga melengkapi keperluan hidup kita dengan bahan sandang dan papan serta bahan untuk keperluan hidup lainnya.
Secara tidak langsung tumbuhan berguna untuk mengatur tata air dalam tanah dan mempertahankan kesuburan tanah terhadap bahaya erosi. Selain itu sebagai akibat proses asimilasi maka tumbuhan dapat mengisi kekurangan atmosfir akan zat oksigen.
Dengan demikian dapat dipahami akan ketergantungan kehidupan kita akan tumbuhan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan sudah makin terbatasnya areal yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman yang berguna, maka dunia kita menghadapi berbagai kesulitan untuk memenuhi keperluan hidup dan memberi kesejahteraan penduduk dunia.
Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan saja untuk penduduk dunia yang berjumlah 3 milyar pada waktu sekarang kita telah mendapat kesulitan dan kita sudah dapat membayangkan kesulitan yang akan kita hadapi pada tahun 2000 nanti dimana penduduk dunia sudah meningkat lagi sampai sekitar 5 milyar jumlahnya sedang luas areal pertanian makin terbatas. Keterbatasan ini di sebabkan karena antara lain, perluasan pemukiman dan areal perindustrian, adanya hutan lindung, banyak tanah yang rusak karena salah pengelolaan dan sebagainya. Dengan demikian peningkatan produksi pertanian diwaktu yang akan datang diharapkan dari penambahan hasil per satuan luas dan per satuan waktu.
Berbagai usaha dibidang pertanian telah dilakukan secara simultan seperti pemakaian jenis ungul, pengairan yang cukup, pengerjaan tanah serta pemeliharaan tanaman yang memenuhi persyaratan dan pemberantasan hama penyakit tumbuhan.
Kesemua tindakan tersebut perlu mendapat perhatian yang sama. Karena jika tidak demikian, maka segi yang kurang mendapat perhatian akan menjadi faktor pembatas termasuk gangguan hama dan penyakit tumbuhan.
1.2 Tujuan Praktikum
            Dapat mengetahui Hama dan Penyakit pada tanaman dan dapat membedakan serangan Hama dan Penyakit pada tanaman.
1.3. Manfaat Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahaiswa dapat mengidentifikasi hama dan penyakit apa yang menyerang tanaman di lapangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Hama
Pengertian hama adalah hewan yang merupakan merugikan kepentingan manusia. Rumput yang sengaja ditanam dirusak belalang, belalang disehut hama. Padi ditanam dan diserang penggerek batang, penggerek batang disebut hama. Bunga warna putih yang indah, dikotori feces kumbang, kumbang disebut hama dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Kiranya persaingan manusia dengan serangga yang disebut hama dimulai jauh sebelum adanya peradaban manusia, yang terus berlangsung tanpa ada waktu istirahat sampai sekarang dan akan berlanjut selama manusia itu ada. Suatu kenyataan bahwa manusia dan serangga secara tetap menginginkan hal yang serupa dalam waktu yang sama. Perang terjadi, akan tetapi tidak satupun dari keduanya ada yang menang.
Apabila pengertian hama itu hewan yang merugikan, maka serangga hama didefinisikan sebagai serangga yang mengganggu dan atau merusak tanaman haik secara ekonomis atau estetis.  Definisi hama itu tidak harus dihubungkan dengan pengendaliannya. Pada populasi serangga yang rendah sehingga kerugian yang diderita tanaman kecil, tetap serangga itu dikatakan serangga hama tetapi bukan memerlukan strategi pengendalian.
2.2.  Pengertian Penyakit
Penyakit sebenarnya adalah suatu proses dimana bagian-bagian tertentu dari organisme tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal dengan sebaik-baiknya karena adanya suatu gangguan. Tanaman dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara biologi dan ekonomi maka penyakit tanamanpun mengandung unsur dua sudut pandang ini. Dari segi biologi, tanaman adalah organisme yang melakukan kegiatan fisiologis, sehingga dari segi ini penyakit tanaman adalah penyimpangan dari sifat normal sehingga tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya. Rangkaian proses fisiologi itu dapat berupa:
a.       pembentukan cadangan makanan bahan dalam bentuk biji (busuk biji), akar dan tunas,
b.      pertumbuhan juvenile baik pada semai maupun perkembangan tunas (penyakit layu pucuk dan daun),
c.       perpanjangan akar dalam usaha untuk mendapatkan air dan mineral (busuk akar),
d.      transportasi air (layu vaskuler),
e.       fotosintesis (klorosis, bercak daun),
f.       translokasi fotosintat untuk dimanfaatkan oleh sel (kanker) dan
g.       integritas structural (busuk gubal, busuk pangkal batang).
Dengan terganggunya proses fisiologis ini tanaman memberikan respons dalam bentuk gejala. Adapun gejala yang dimunculkan sebagai respons tergangunya proses fisiologis adalah sebagai berikut :
A. Gejala Utama (Main Symptoms)
1.      Pertumbuhan yang tidak normal, dapat melebihi ukuran normal atau lebih kecil dari ukuran normal
2.      Perubahan warna, baik pada daun, batang, akar, buah, bunga.
3.      Matinya jaringan, bagian-bagian tanaman menjadi mongering.
4.      Layunya bagian dari tubuh tanaman
B. Gejala Lapangan (Field Symptoms)
1.      Layunya tanaman secara keseluruhan
2.      Nekrosis (matinya jaringan)
3.      Perforasi (berlubang)-nya daun
4.      Gall (bengkak) atau bintil dan bisul
5.      Kanker
6.      Bercak daun
7.      Busuk basah, berair dan busuknya jaringan
8.      Busuk kering, busuknya jaringan tetapi kering
9.      Malformation (perubahan bentuk)
10.  Oedeem, batang mengalami pembengkakan
11.  Mummifikasi, kondisi seperti mumi, rapuh dan kering
12.  Daun mengeriting atau bergelombang
13.  Erinose, keluarnya cairan dari kulit batang
14.  Hexeem bezem, cabang-cabang tak berkembang dan pendek seperti sapu
15.  Kerdil
2.3 Pentingnya Perlindungan Tanaman Terhadap Hama dan Penyakit
Gangguan terhadap tanaman telah terjadi sejak berabad-abad lamanya. Dalam sejarah telah tercatat berbagai kejadian yang telah mempengaruhi perekonomian negara seperti antara lain.
a.       Penyakit daun kentang (Phytophtora infestans) di Irlandia pada pertengahan abad ke 19.
b.            Penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) di Srilangka, Indonesia dan negara-negara sekitarnya pada akhir abad ke 19.
c.             Penyakit cacar daun teh (Exobasidium vexans) di India, Srilangka, Indonesia dan negara-negara disekitarnya pada pertengahan abad ke 20.
d.            Penyakit denegerasi pada jeruk yang lebih terkenal dengan CPVD pada tahun 1950-an.
Selain itu masih banyak lagi penyakit yang menjadi bahaya potensial diwaktu yang akan datang biak yang sekarang sudah berada di negara lain dan belum rnasuk ke Indonesia atau sudah berada di negara kita, tapi rnasih tergolong penyakit yang belum mempunyai arti ekonomi penting. Gangguan tersebut akan masih terasa jika digunakan kultivar tanaman tertentu secara luas dengan teknologi maju. Banyak diantara kultivar tanaman yang dapat berproduksi tinggi tidak tahan terhadap penyakit-penyakit penting. Atau walaupun dapat diketemukan kultivar yang tahan hanya terbatas terhadap satu atau beberapa macam penyakit saja sedangkan sering terjadi, satu macam tanaman dapat terganggu pertumbuhannya oleh berbagai macam penyakit. Gangguan penyakit tidak. saja terbatas di pertanaman, tetapi terdapat pula diternpat penyimpanan, ditempat pemasaran dan sebagainya. Jadi akan sangat berbahaya sekali usaha peningkatan produksi pertanian, tidak memperhatikan terhadap kemungkinan adanya gangguan oleh penyakit tumbuhan.
Jika keadaan lingkungan memungkinkan untuk perkembangan penyakit, maka kerugian akan lebih besar lagi sehingga dapat menggagalkan panen. Banyaknya kerugian karena penyakit ini disebabkan antara lain, karena kemungkinan penggunaan benih yang kurang baik, pemeliharaan tanaman yang tidak memadai, cara penyimpanan dan pengangkutan yang kurang sempurna, serta kurangnya usaha penanggulangan penyakit.
Akibat dari kerugian penyakit tumbuhan tersebut tidak saja mempengaruhi bidang ekonomi, tapi jika menyangkut kepentingan masyarakat luas akan mengakibatkan ketenteraman hidupnya terganggu. Dengan demikian perlu selalu diperhatikan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dibidang produksi pertanian termasuk gangguan yang disebabkan oleh penyakit tumbuhan 



III.             METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan pada hari minggu tanggal 11 Mei 2014 pukul 07.30 sampai selesai yang bertempat di jalan poros sangatta-bontang tepatnya di BPP-UTK.
3.2.  Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.      Camera
2.      Pulpen
3.      Buku
3.2 Cara Kerja
1.             Ambil salah satu sampel tanaman yang telah terserang penyakit atau yang telah terserang hama.
2.             Amati gejala dan penyebab dari tanaman tersebut, kemudian tentukan apakah dia terserang penyakit atau hama tanaman.
3.             Catat di dalam buku.
4.             Sebagai bukti konkrit ambil foto dari sampel tanaman yang kita amati.
5.             Ambil sampel  tanaman yang terserang penyakit atau hama untuk diperiksa kembali dirumah.





IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Lokasi
a.       Gambaran Umum
Bpp-utk adalah merupakan sebuah lembaga dampingan PT.Kaltim Prima Coal yang bertujuan untuk menjadi pusat pembelajaran kearifan bagi usaha tani dan lingkungan yang berlokasi berdekatan dengan Taman Nasional Kutai yang tempatnya di kecamatan sangatta selatan, kabupaten kutai timur, Kaltim BPPUTK memiliki nilai trategi sebagai tempat pembelajaran dan percontohan konservasi lingkungan. Alasannya adalah karena memiliki potensi dan memiliki keyaan alam yang melimpah yang keanegaragaman flora dan faunanya yang tinggi dan juga mengembangkan sebuah areal luas kurang blebih 4 Ha yang terdiri kebun demoplot buah lokal demo-plot persawahan organik dan tamanam semusim, kolam percontohan budi daya perikanan, tanaman taunan, dan perternakan.
            BPP-UTK ( Balai Pelatihan dan Percobaan Usaha Tani Konservasi) yang didirikan pada akhir tahun 1998, dengan luas tanah sekitar 5 Ha. Awalya BPP-UTK adalah balai percontohan usaha tani dan usaha kecil. Perubahan nama tersebut terjadi pada tahun 2004. Latar belakang terbentuknya BPP-UTK adalah saat KPC mempunyai tujuan untuk masyarakat agar bisa melestarikan tanaman. Tanaman-tanaman di BPP-UTK kebanyakan digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial seperti tumbuh-tumbuhan yang dibudidayakan untuk penghijauan di KUTAI TIMUR.
Visi dari BPP-UTK adalah bisa menjadi lingkungan bagi petani. Misi BPP-UTK adalah konservasi terhadap beberapa tanaman, seperti tanaman hutan dan obat. Konservasi adalah kelestarian tanaman-tanaman hutan serta membudidayakan tanaman lokal. Yang melakukan operasional di BPP-UTK adalah KPC, dan BPP-UTK juga merupakan salah satu laboratorium dari STIPER.
BPP-UTK bertempat di JL. Poros Sangatta-Bontang KM 3,5 Sangatta Selatan, Kutai Timur. Curah hujan disangatta berkisar 1,700-2,000 mm/tahun, dengan klasifikasi lereng >20%, rata-rata kedalaman muka air tanah 80 cm, ketinggian tanah 5-100 m diatas muka air laut. Di BPP-UTK membudidayakan semua yang mencakup tentang pertanian yaitu peternakan (sapi), kelautan, perkebunan (tanaman jati, rambutan, kopi dll) dan tanaman semusim yaitu sawi, bayam, padi, cabai, kangkung dll. Sebagian tanaman yang terdapat diBPP-UTK biasanya diberikan kepada masyarakat untuk penghijauan diKutai Timur.
b.      Gambaran Khusus
   Bpp-utk kondisi lingkunga kurang epektif di tanami tanaman semusim karena terdapat juga tanaman tahunan sehingga dalam persaingan unsur hara, mata hari tanaman semusim kalah persaingan dengan tanaman tahunan


4.2. Kondisi Tanaman
No
Tanaman
Hama
Penyakit
1
Jeruk
Ulat daun
-
2
Kelapa
Ulat daun
-
3
jeruk
Ulat
-
4
padi
Ulat
-
5
Cabe
Semut
-
6
Pepaya
Belalang
-
7
Jambu Air
Belalang
-
8
Kakao
Ulat daun
-
9
Pare
Ulat daun
-
10
Mangga
Ulat daun
-
4.3. Frekuensi Serangan 
FS = 
Ket :  FS : Frekwensi serangan
           X : Jumlah Tanaman
  Y : Jumlah Hama
FS = 
             x 100%
   = 100 %
4.4. Intensitas Serangan
NO
Baris Tanaman
S
RR
RS
RB
RSB
Mati
 %
1
Baris Pertama
-
4
3
3
-
-
38 %
2
Baris Ke Dua
-
3
5
2
-
-
38 %
3
Baris Ke Tiga
-
5
2
1
-
-
28 %
4
Baris Ke Empat
-
5
2
3
-
-
36 %
5
Baris Ke Lima
-
5
3
2
-
-
34 %
Rerata
34,8 %


IS= 
Keterangan : IS : Intensitas serangan
                      X : Tingkat serangan Hama
         Y : Tingkat serangan penyakit
          XY : Jumlah tanaman
IS1      =  x 100 %                            IS3 =  x 100 %
=  x 100 %                                        =   x 100 %
=  x 100 %                                              =  x 100 %
= 0,38 x 100 %                                          = 0,28 x 100 %
= 38 %                                                       = 28 %
IS2      =  x 100 %                          IS4 =  x 100 %
=  x 100 %                                        =  x 100 %
=  x 100 %                                               =  x 100 %
= 0,38 x 100 %                                           = 0,36 x 100 %
= 38 %                                                              = 36 %
IS5 =   x 100 %
=  x 100 %
=  x 100 %                      
= 0,34 x 100 %
= 34 %
Berdasarkan data pengamatan dan tabel diatas terdapat beberapa serangan hama dan penyakit yang terdapat pada berbagai jenis tanaman yang berada diareal budidaya tanaman di BPP-UTK.
Dan berdasarkan hasil perhitungan sesuai pada tabel 2 pada baris pertama terdapat 38 % serangan, baris kedua 38 %, baris ketiga 28 %, baris keempet 36 %, dan baris kelima 34 %. Dan rerata 34,8 %.
Berdasarkan Hasil perhitungan dengan rata-rata serangan hama dan penyakit tanaman 34,8 %, maka dapat disimpulkan bahwa  areal atau lahan serta lingkungan yang terdapat di BPP-UTK masih sesuai digunakan sebagai lahan budidaya.



V.                KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
            Dari hasil data yang didapat dan dihitung dapat disimpulkan bahwa :
1.      Praktikum Ilmu hama Dan Penyakit Tanaman yang dilakukan di BPP-UTK terdapat 10 jenis tanaman dan 10 jenis hama dan 0 penyakit tanaman.
2.      Rata-rata serangan hama yang  terdapat pada 10 jenis tanaman atau menyerang adalah 34,8 %.
3.      Dari hasil rata-rata tersebut maka dapat disimpulkan bahwa BPP-UTK masih cocok untuk dijadikan lahan budidaya karena serangan hama masih dalam tingkat ringan.
5.2. Saran
1.      Dalam pengambillan data pada saat praktikum harus lebih teliti agar hasil yang didapat lebih akurat.
2.      Info harus lebih jelas terutama dalam pentusunan laporan agar mahasiswa lebih mudah dalam penyusunan laporan.


DAFTAR PUSTAKA
Harahap, I.S. dan Cahyono, B. 1998. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Bogor: Penebar Swadaya.
Sinaga, Meity Suradji. 2006. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Agrios, 1995, Ilmu Penyakit Tumbuhan. UGM Press : Yogyakarta
Drs.H.Sunarjono Hendro.2006.Bertanam 30 Jenis Sayur.Penebar Swadaya:Jakarta.
ikamaja.bbpp-lembang.info/index.php?option... -
leuitkuring.multiply.com/journal/item/2
Muhidin. 1993. Dasar Hama dan Penyakit Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah.
Malang
pertanian.uns.ac.id/~agronomi/.../pen_genotip_tomat_srihartati.pdf
Rukmana, Rahmat.1997. Penyakit Tanaman Pengendalian. Kanisus. Yogyakarta
Tjahyadi, Nur.1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisus. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar